Jenis-Jenis Sensor dan Modul Output serta Contoh kasus penggunaan sensor dan 2 (dua) modul output

 

Jenis-Jenis Sensor 

Beberapa macam macam sensor dan fungsinya antara lain :

  1. Sensor Sidik Jari (Fingerprint)
  2. Sensor sidik jari

    Sensor sidik jari atau yang biasa juga disebut fingerprint ini biasanya digunakan sebagai akses keamanan pada suatu sistem.

    Cara kerjanya yaitu dengan membaca sidik jari. Hasil pembacaan inilah yang nantinya dikirim ke mikrokontroler untuk di proses lebih lanjut.

    Perlu kamu ketahui bahwa pada sidik jari tiap orang itu memiliki kode yang berbeda-beda. Nah, kode inilah yang akan digunakan untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Disinilah peran fingerprint sangat dibutuhkan.

    Salah satu contoh sensor sidik jari yang biasa digunakan untuk perangkat Arduino adalah tipe FPM10A.

  3. Sensor PIR (Passive Infrared Sensor)
  4. Sensor PIR

    Fungsi utama dari sensor ini adalah mendeteksi adanya gerakan. Jadi bisa dikatakan bahwa sensor PIR ini adalah sensor gerak.

    Cara kerjanya yaitu dengan membaca pergerakan objek yang memancarkan radiasi inframerah, termasuk manusia. Jadi sensor ini tak akan mendeteksi gerakan pada benda mati.

    Sensor ini adalah pilihan yang tepat untuk membuat project yang membutuhkan pembacaan gerakan pada makhluk hidup. Contoh tipe dari sensor PIR adalah HC-SR501.

  5. Sensor Akselerometer dan Gyroscope
  6. Sensor Akselerometer dan Gyroscope

    Sensor yang satu ini memiliki dua kemampuan sekaligus. Yaitu mengukur percepatan objek yang bergerak secara dinamis maupun statis.

    Selain itu, sensor ini juga dapat menentukan orientasi gerak dengan bertumpu pada roda yang berotasi cepat melalui sumbu berdasarkan momentum sudut.

    Apakah kamu pernah lihat orang yang ikut program Shoppe menggoyang-goyangkan smartphone-nya? Kurang lebih, disitulah salah satu peranan dan fungsi sensor ini.

    Atau contoh yang paling gampangnya adalah game balap mobil yang mengharuskanmu untuk memiringkan smartphone.

    Dari mana smartphone tahu kalau kita mau belok kiri atau ke kanan? Yah, dari sensor akselerometer dan gyroscope inilah! Selain itu, gimbal atau stabilizer juga memanfaatkan sensor ini loh.

    Hal yang bisa kamu buat dengan sensor ini adalah menggerakkan servo sesuai kemiringan yang dibaca sensor, membuat gimbal sendiri, dan sejenisnya.

    Contoh tipe sensor accelerometer dan gyroscope yang kompatibel dengan Arduino adalah MPU-6050.

  7. Sensor Listrik
  8. Sama seperti namanya, sensor yang satu ini memiliki fungsi khusus yaitu melakukan pengukuran terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kelistrikan. Beberapa contoh sensor ini sesuai dengan fungsinya adalah:
    • Sensor tegangan, berfungsi mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian. Contoh tipenya yaitu ZMPT101B.
    sensor tegangan
    • Sensor Arus listrik, berfungsi mengukur besarnya arus listrik pada rangkaian. Contoh sensornya yaitu tipe ACS712-20A.
    sensor arus

  9. Sensor Cahaya
  10. Sensor Cahaya

    Pada dasarnya, sensor cahaya ini merupakan resistor yang nilainya dapat berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk atau mengenai permukaannya.

    Macam macam sensor cahaya dalam elektronika sebenarnya ada banyak. Namun khusus untuk Arduino, yang paling sering digunakan adalah sensor LDR (Light Dependent Resistor). Selain itu, ada juga sensor cahaya GY-30 yang hasil pengukuran sensor cahayanya dalam satuan LUX.

  11. Sensor Lokasi
  12. Sensor lokasi

    Berbicara tentang sensor lokasi, tentunya kamu sudah tak asing lagi dengan istilah GPS (Global Positioning System).

    Di Arduino juga ada yang namanya sensor GPS yang berfungsi mengirimkan lokasi koordinat tempat sensor tersebut berada. Jadi dengan bantuan Google Map kita bisa langsung tahu di mana lokasi objek berada.

    Sensor ini sangat cocok untuk membuat project yang membutuhkan fitur tracking lokasi. Contoh tipe sensor lokasi ini adalah GPS GY-NEO6MV2.

  13. Sensor Suhu
  14. Sama seperti namanya, jenis sensor yang satu ini berfungsi untuk melakukan pengukuran suhu atau temperatur terhadap suatu objek. Contoh macam-macam sensor suhu yang sering digunakan pada Arduino yaitu:
    • Sensor LM35, memiliki kemampuan mengukur suhu dengan cara mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Karena harganya yang paling murah diantara semua sensor suhu, akurasi dari sensor ini cenderung paling rendah diantara semua sensor suhu.
    sensor suhu lm35
    • Sensor DS18B20, merupakan sensor suhu seri terbaru dari keluaran produsen Maxim yang mampu mendeteksi suhu dari -550C sampai 1250C dengan akurasi (+/-0,50C) dan resolusi 9-12 bit. Sensor ini sangat cocok untuk mengukur suhu air. Tetapi karena tidak tahan karat, sensor ini tak disarankan untuk mengukur suhu air asin.
    Sensor DS18B20


  15. Sensor Kelembaban
  16. Sensor Kelembaban

    Fungsi utama dari sensor kelembaban adalah untuk mengukur kelembaban udara yang ada di sekitar kita.

    Cara kerjanya yaitu dengan mengonversi besaran kelembaban menjadi tegangan. Contoh tipe sensor kelembaban yaitu 808H5V5.

  17. Sensor Suhu dan Kelembaban
  18. Di kedua poin sebelumnya sudah saya bahas seputar sensor suhu dan kelembaban (humidity). Namun pada poin ini saya akan membahas satu sensor yang memiliki 2 fungsi sensor tersebut sekaligus. Jadi dengan sensor ini kamu bisa mengukur suhu dan kelembaban sekaligus.

    Ada banyak sekali jenis sensor two in one ini, namun yang paling sering digunakan pada Arduino adalah:
    • Sensor DHT11, fungsi sensor DHT11 Adalah mengukur suhu dan kelembaban dengan output digital yang murah dengan tingkat akurasi +/- 20C untuk suhu dan untuk kelembaban sekitar 5%. Kekurangan dari sensor ini adalah tertinggal 2 detik dari kondisi aslinya. Jadi tak cocok digunakan untuk pengukuran suhu yang sifatnya real time.
    Sensor DHT11
    • Sensor DHT22, adalah saudara dari jenis sensor Arduino DHT11 dan memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dari sensor tersebut. Sama dengan sensor DHT11, sensor ini juga hasil pengukurannya tertinggal 2 detik dari kondisi aslinya.
    Sensor DHT22


  19. Sensor Ketinggian Air (Water Level Sensor)
  20. Sensor Ketinggian Air

    Fungsi khusus dari sensor ini adalah mengukur ketinggian dari objek yang berupa zat cair seperti air, bensin, solar, minyak, dan sejenisnya.

    Kekurangan dari sensor ini adalah ketinggian yang dapat diukur hanyalah ketinggian yang mengenai lempengannya saja.

    Jadi tak bisa digunakan untuk mengukur ketinggian air yang lebih tinggi dari tinggi lempengan sensor. Biasanya sensor ini digunakan untuk mengukur ketinggian tempat air minum ternak atau sejenisnya.

  21. Sensor Flex (Tekuk)
  22. sensor flex tekuk

    Sensor yang satu ini memiliki fungsi unik yaitu mendeteksi kelengkungan. Sensor ini akan merubah resistansi akibat adanya perubahan lekukan pada bagian sensor.

    Sensor flex biasa digunakan sebagai pengontrol game pada sarung tangan pengendali. Jadi kamu bisa membuat robot fighter sendiri dengan bantuan sensor ini.

  23. Sensor Barcode
  24. Sensor Barcode

    Sensor barcode atau yang biasa juga disebut scanner barcode memiliki fungsi utama yaitu membaca dan memindai informasi yang ada di barcode. Contoh tipe dari sensor ini yaitu MCR12.

  25. Sensor Suara
  26. Sensor Suara

    Fungsi sensor suara adalah merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Dimana nilai yang diperoleh didasarkan atas besarnya gelombang yang masuk.

    Komponen utama pada sensor ini adalah condensor mic yang fungsinya untuk menerima data suara untuk diproses.

    Biasanya sensor ini digunakan untuk menyalakan atau mematikan perangkat elektronik dengan ketukan. Contoh sensor suara adalah KY-037.

  27. Sensor Jarak
  28. Sama dengan namanya, fungsi sensor jarak adalah mengukur jarak suatu objek yang ada di depan sensor. Beberapa macam macam sensor jarak antara lain:
    • Sensor Ultrasonik HC-SR04 atau sensor ping, berfungsi membaca jarak objek yang ada di depannya menggunakan pantulan ultrasonik. Kira-kira cara kerjanya mirip seperti radar.
    sensor ultrasonik
    • Sensor Proximity Infrared, berfungsi mengukur jarak dengan memanfaatkan pemantulan sinar inframerah.
    sensor proximity infrared


  29. Sensor Tekanan (Barometic Sensor)
  30. sensor tekanan
    Fungsi utama sensor ini adalah mengukur besarnya tekanan pada suatu objek. Baik itu berupa zat cair, gas, maupun zat padat. Contoh macam macam sensor tekanan adalah MPX2050GP.

  31. Sensor Deteksi Kecepatan (RPM)
  32. sensor deteksi kecepatan

    Sensor yang satu ini berfungsi mengukur kecepatan roda. Jadi cocok untuk kamu yang mau membuat project yang butuh pengukur kecepatan roda. Salah satu jenis sensor pendeteksi kecepatan untuk Arduino adalah LM393.

  33. Sensor Magnet
  34. sensor magnet
    Fungsi utama dari sensor magnet adalah mendeteksi ada tidaknya medan magnet yang berada di sekitar sensor. Contoh salah satu tipenya adalah MC-38.

  35. Sensor Flow Meter
  36. sensor flow meter

    Sensor flow meter ini berfungsi untuk mengukur besarnya debit dan kecepatan cairan dalam suatu saluran atau pipa.

    Karena sudah kompatibel dengan Arduino, maka sensor ini bisa langsung kamu gunakan untuk pembuatan project. Adapun untuk contoh program flow meter Arduino masih dalam tahap uji coba.

  37. Sensor Api (Flame Sensor)
  38. Sensor Api
    Sensor api memiliki sifat yang sangat sensitif terhadap nyala api dan radiasi yang ada di sekitarnya. Itulah alasan mengapa sensor ini seringkali digunakan untuk membuat alarm kebakaran.

  39. Sensor Kemiringan (Tilt)
  40. sensor kemiringan

    Fungsi sensor kemiringan Arduino adalah mendeteksi seberapa besar kemiringan suatu objek terhadap alasnya.

    Sensor ini kebanyakan diterapkan pada sepeda motor agar mesin motor bisa mati sendiri saat mencapai kemiringan tertentu. Salah satu tipe sensor tilt adalah CMPS11 Arduino.

  41. Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture)
  42. sensor kelembaban tanah

    Soil moisture atau sensor kelembaban tanah berfungsi untuk mengukur kadar air dalam tanah atau tingkat kelembaban dari tanah.

    Umumnya sensor ini digunakan untuk membuat penyiram tanaman otomatis yang dimana parameternya adalah kelembaban tanah.

  43. Sensor Warna (Color Sensor)
  44. sensor warna

    Sesuai dengan namanya, sensor ini memiliki kemampuan dalam mendeteksi warna. Jadi dengan menggunakan sensor ini, kamu bisa membuat robot penyortir atau robot yang berkaitan dengan pendeteksian warna. Salah satu tipe dari sensor warna adalah TCS230.

  45. Sensor Getaran
  46. sensor getaran
    Sensor getaran merupakan suatu sensor yang berfungsi mendeteksi adanya getaran pada suatu media. Cara kerjanya yaitu dengan mengonversi getaran menjadi sinyal listrik yang bisa dibaca oleh Arduino.

    Biasanya sensor getar ini digunakan dalam membuat alat pendeteksi gempa. Tipe yang paling umum digunakan adalah SW-420.

  47. Sensor Detak Jantung (Pulse Heart Sensor)
  48. sensor detak jantung

    Fungsi utama dari sensor detak jantung adalah mengukur banyaknya detak jantung per satuan menit atau BPM (Beat Per Minutes).

    Biasanya sensor ini digunakan untuk membuat alat yang fungsinya untuk memantau kinerja jantung.

  49. Sensor Sentuh
  50. sensor sentuh
    Sensor sentuh adalah sejenis sensor yang berfungsi mendeteksi sentuhan dan biasanya digunakan sebagai saklar.

    Secara fungsi kira-kira hampir sama dengan sensor sidik jari, hanya saja sensor sentuh bisa digunakan tanpa bergantung pada sidik jari tertentu.

    Jadi semua jenis sidik jari bisa menggunakannya. Umumnya sensor ini digunakan sebagai saklar untuk menyalakan lampu atau alat elektronik lainnya.

  51. Sensor Gas
  52. sensor gas

    Fungsi utama dari sensor ini adalah mengukur kandungan gas polutan yang ada dalam suatu ruangan seperti karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), hidrokarbon, dan sebagainya.

    Penerapan sensor ini biasanya ditemukan pada alat pendeteksi kebocoran gas LPG, alarm pelarangan merokok (smoke) di tempat tertentu, dan sejenisnya. Tipe sensor gas yang paling sering digunakan pada Arduino adalah MQ-2, MQ-3, MQ-4, dan MQ-5.

  53. Sensor Hujan
  54. sensor hujan
    Sensor hujan berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya hujan dalam suatu area. Apabila rintik air mengenai panel sensor, maka otomatis sensor akan bernilai HIGH dan begitu pula sebaliknya.

    Umumnya sensor ini digunakan untuk membuat produk berupa jemuran otomatis atau sejenisnya.

  55. Sensor PH
  56. sensor ph
    Sensor PH adalah sensor yang berfungsi mendeteksi besarnya PH pada air dimana outputnya berupa tegangan analog.

    Penggunaan sensor PH biasanya untuk memonitoring PH air di tambak atau di tempat tertentu lainnya.

  57. Sensor Kamera
  58. sensor kamera
    Untuk kamu yang mau membuat project yang membutuhkan kamera, bisa menggunakan sensor ini. Sensor kamera memiliki kemampuan merekam video layaknya kamera di smartphone. Salah satu tipe sensor kamera adalah OV7670.

  59. Sensor Berat
  60. sensor berat

    Seperti namanya, sensor berat ini berfungsi untuk membaca nilai berat suatu benda. Sensor ini sangat cocok untuk pembuatan project yang berhubungan dengan timbangan. yah, karena memang dari prinsip kerjanya yang hampir sama.

MODUL OUTPUT

1.  Motor DC
    Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional.

Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus.

2.  Motor Servo
    Servomotor adalah servo mekanisme loop tertutup yang menggunakan umpan balik posisi untuk mengontrol gerakan dan posisi akhirnya. Input ke kontrolnya adalah sinyal yang mewakili posisi yang diperintahkan untuk poros output.

Prinsip kerja motor servo pada dasarnya dibuat menggunakan motor DC yang dilengkapi dengan controler dan sensor posisi sehingga dapat memiliki gerakan 0o, 90o, 120o, 180o atau 360o. Tiap komponen pada motor servo diatas masing- masing memiliki fungsi sebagai controler, driver, sensor, gearbox dan aktuator.

3.  Motor Stepper
    Motor stepper adalah motor DC yang bergerak dalam langkah diskrit.  Motor stepper mengubah pulsa-pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan-gerakan diskrit rotor yang disebut langkah (steps). Nilai rating dari suatu motor stepper diberikan dalam langkah per putaran (steps per revolution).

Seperti namanya, motor Stepper adalah jenis motor yang putarannya berdasarkan langkah (step) diskrit. Input pada motor stepper berasal dari pulsa-pulsa digital, berdeda dengan motor DC konvensional yang bekerja berdasarkan komutasi pada komponen brush (sikat) nya.

Step yang mengendalikan  motor berasal dari konstruksi kumparan yang disusun menjadi beberapa kelompok yang disebut fase. Motor dapat berputar apabila diberikan energi pada fase secara berurutan. Motor Stepper mengubah sinyal-sinyal listrik menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor Stepper bergerak dalam langkah (step) secara teratur. Anda dapat mengendalikan langkah pada motor mengunakan mikrokontroller maupun rangkaian digital.

4.  Selenoid Valve

    Solenoid valve adalah salah satu komponen yang ada pada mobil bertransmisi otomatis. Komponen berjenis valve atau katup ini bekerja dengan tenaga elektromekanik. Artinya, solenoid valve memadukan proses listrik dengan mekanis.

Selenoid valve atau katup solenoid merupakan komponen tambahan pada mobil bertransmisi otomatis. Komponen ini dipasang pada bagian body valve. Seperti namanya, solenoid valve bekerja sebagai katup untuk mengendalikan aliran oli yang menuju body valve. Dengan begitu, supply oli tetap terpenuhi dan perpindahan gigi transmisi dapat berjalan lancar. Secara garis besar, fungsi solenoid valve bekerja dengan menggabungkan energi listrik dan energi mekanis (elektromekanik). Dalam satu body valve, biasanya terdapat beberapa solenoid valve sekaligus.

5.  Selenoid Door Lock

 
    Selenoid door lock merupakan perangkat elektronik yang prinsip kerjanya menggunakan elektromagnetik. Selenoid door lock umumnya menggunakan tegangan kerja 12 volt. Pada kondisi normal perangkat ini dalam kondisi tertutup (mengunci pintu), ketika diberi tegangan 12 volt maka kunci akan terbuka. Untuk mengendalikan Selenoid door lock dari arduino dibutuhkan rangkaian antarmuka atau driver. Salah satunya dapat menggunakan relay 5 volt. Dengan menggunakan relay ini maka Selenoid door lock dapat dikendalikan oleh mikrokontroler pada Arduino.

6.    Buzzer
    Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.

Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer elektronika hampir sama dengan loud speaker dimana buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara diafragma. Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

7.    LED


    Emitting Diode (LED) adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

8.    LCD
    LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

Backlight LCD yang berwarna putih akan memberikan pencahayaan pada Kristal Cair atau Liquid Crystal. Kristal cair tersebut akan menyaring backlight yang diterimanya dan merefleksikannya sesuai dengan sudut yang diinginkan sehingga menghasilkan warna yang dibutuhkan. Sudut Kristal Cair akan berubah apabila diberikan tegangan dengan nilai tertentu. Karena dengan perubahan sudut dan penyaringan cahaya backlight pada kristal cair tersebut, cahaya backlight yang sebelumnya adalah berwarna putih dapat berubah menjadi berbagai warna.

9.    Relay
    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

10.    ISD 1820
    ISD 1820 merupakan sebuah IC yang berfungsi untuk merekam suara dengan durasi maksimal nya adalah 20 detik, modul ini juga merupakan modul yang hemat daya, yaitu hanya  membutuhkan daya sebasar 3,3 V. Input tegangannya tidak boleh melebihi dari 3,3V karena dikhawatirkan dapat merusak modul tersebut.

Fitur-fitur yang terdapat pada Modul ISD 1820 :
1. Push-button initerface, yang dapat digunakan untuk merekam, dan memutarnya.
2. On-chip 8 Ohm speaker driver.
3. Dapat dikendalikan melalui mikrokontroller, karena pada modul ini terdapat pin-pin untuk yang dapat dihubungkan dengan Mikrokontroller, dan untuk mengaktifkannya kita perlu memberikan sinyal high dari mikrokontroller, mungkin akan saya dijelaskan pada artikel yang lain.
4. dapat merekam sampai 20 detik.
5. Dimensi yang cukuyp kecil yaitu 37 x 54 mm.
6. Sample rate dan durasi dapat dirubah dengan mengganti resistor ROSC yang terhubung dengan pin 9.


CONTOH STUDI KASUS PENGGUNAAN SENSOR DAN 2 (DUA) MODUL OUTPUT

Salah satu contoh kasus yang bisa menggunakan 1 (satu) sensor dan 2 (dua) modul output yaitu : 

Sistem monitoring pendeteksi gempa dengan menggunakan komponen sebagai berikut :

1.  Sensor Pendeteksi Getaran Module SW-420

Sensor module SW-420 adalah sensor untuk mendeteksi getaran, cara kerja sensor ini adalah dengan menggunakan 1 buah pelampung logam yang akan bergetar ditabung yang berisi 2 elektroda ketika modul sensor menerima getaran / shock. Terdapat 2 output yaitu digital output (0 dan 1) dan analog output (tegangan).

2.  Modul Output Buzzer

Buzzer merupakan sebuah komponen elektronika yang masuk dalam keluarga transduser, yang dimana dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Nama lain dari komponen ini disebut dengan beeper. Dalam kehidupan sehari – hari, umumnya digunakan untuk rangkaian alarm pada jam, bel rumah, perangkat peringatan bahaya, dan lain sebagainya. Jenis buzzer yang sering ditemukan yaitu tipe piezoelectric. Dikarenakan tipe ini memiliki kelebihan seperti harganya yang relatif murah, mudah diaplikasikan ke dalam rangkaian elektronika.

3.  LED

LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan kelurga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.

Rancangan Sistem
Sensor Pendeteksi Getaran Module SW-420 di letakkan pada tanah. Apabila terjadi getaran akbita gempa, maka sensor SW-420 akan mengirimkan data ke Buzzer untung memberikan peringatan berupa suara dan LED yang dapat memacarkan cahaya.

Created By Harfawan Matturungan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan Spesifikasi Arduino Mega dan ESP32

SENSOR GERAK (PIR) dan SENSOR CAHAYA