PENDETEKSI GEMPA DENGAN SENSOR GETAR

 

ALAT PENDETEKSI GEMPA

1.    Dasar Teori

    Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan suatu energi di dalam bumi yang terjadi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi[1]. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng tektonik maupun lempeng vulkanik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

2.    Sensor

    Sensor yang digunakan adalah sensor getar. Sensor getar adalah suatu alat yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi getaran dan akan diubah kedalam sinyal listrik. Sensor getar 801S memiliki sensitivitas yang sangat tinggi terhadap getaran yang ada. Sensor getar 801S mempunyai 2 jenis output yaitu, output analog dan juga ouput digital. Sensitivitas pada output digital dapat di atur dengan potensiometer yang ada pada sensor. Sensor ini dapat membaca suatu nilai output analog berupa ADC untuk mendapatkan nilai dari suatu kondisi getaran yang terjadi di sekitar.

3.    Accelerometer

    Accelerometer adalah suatu sensor yang dipakai untuk mengukur kecepatan suatu benda atau objek. Accelerometer dapat mengukur percepatan dinamis dan juga statis. Pengukuran dinamis adalah pengukuran percepatan pada objek bergerak, sedangkan pengukuran statis adalah pengukuran terhadap gravitasi bumi.

4.    Microcontroler

    Microcontroler yang digunakan adalah Arduino Uno. Arduino uno adalah piranti mikrokontroler menggunakan Atmega328, merupakan penerus Arduino Duemilanove. Arduino Uno memiliki 14 pin input/output digital (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset.

5.    Buzzer
       Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.

       Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer elektronika hampir sama dengan loud speaker dimana buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara diafragma. Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

 6.    LCD


    LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

    Backlight LCD yang berwarna putih akan memberikan pencahayaan pada Kristal Cair atau Liquid Crystal. Kristal cair tersebut akan menyaring backlight yang diterimanya dan merefleksikannya sesuai dengan sudut yang diinginkan sehingga menghasilkan warna yang dibutuhkan. Sudut Kristal Cair akan berubah apabila diberikan tegangan dengan nilai tertentu. Karena dengan perubahan sudut dan penyaringan cahaya backlight pada kristal cair tersebut, cahaya backlight yang sebelumnya adalah berwarna putih dapat berubah menjadi berbagai warna.

7.    Diagram Blok

8.    Sistem Perancangan

    Input dari pembacaan sensor adalah getaran gempa yang di deteksi oleh sensor getar. Setelah sensor getar mendeteksi adanya getaran dilanjutkan dengan sensor accelerometer untuk mengukur besaran getaran apakah getaran yang didapat termasuk dalam kategori gempa atau tidak dan akan diteruskan ke mikrokontroller. Mikrokontroller sebagai pusat utama untuk mengatur sistem. Setelah dari mikrokontroller data akan dikeluarkan ke indikator berupa Buzzer dan LCD. Apabila terdapat getaran berupa gempa maka buzzer akan berbunyi dan LCD akan memberi tahu bahwa akan terjadi gempa.


Created By Harfawan Matturungan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan Spesifikasi Arduino Mega dan ESP32

SENSOR GERAK (PIR) dan SENSOR CAHAYA

Jenis-Jenis Sensor dan Modul Output serta Contoh kasus penggunaan sensor dan 2 (dua) modul output