SISTEM KONTROL PINTU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN INFRARED
SISTEM KONTROL PINTU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN INFRARED
Seiring
dengan pesatnya perkembangan zaman, dalam kehidupan sehari-hari di bidang
teknologi. Hal ini mendorong manusia untuk berkreasi dan berinovasi dalam
bidang teknologi untuk menciptakan suatu alat yang dapat mempermudah aktivitas
manusia. Pintu adalah sesuatu yang terisolasi di dalam rumah dan di luar rumah.
Pintu pada umumnya sebagai akses keluar masuk rumah atau keluar rumah. Umumnya
pintu dibuka secara manual dengan cara digeser karena buka tutup pintu tidak
memakan banyak tempat untuk mekanisme buka tutup pintu sehingga kebanyakan
pintu dibuka dengan mekanisme manual. Perkembangan teknologi saat ini juga
telah mempengaruhi sistem buka tutup pintu sehingga pintu dapat dibuka tutup
secara otomatis dengan menggunakan Passive Infra Red Sensor (PIR). Alat
simulasi ini terdiri dari rangkaian pengontrol motor DC dan sensor yang diatur
oleh sebuah sistem mikrokontroler dengan sensor input. Pada rangkaian
pengontrol motor DC, arah putaran dan kecepatan diatur oleh driver motor.
Sedangkan untuk rangkaian sensor digunakan sebagai pendeteksi gerak. Untuk
mikrokontroler sebagai pengontrol, dipilih dari jenis Arduino Uno dengan
pemrograman Arduino. Pada proses pengontrolan, pintu geser akan bergerak
membuka dan menutup pintu baik bergerak maupun tidak sesuai dengan masukan
sensor PIR. Sistem kontrol yang dirancang di sini hanya menggunakan dua
perintah secara berkala dalam satu eksekusi program, baik pemanggilan maupun
tujuan yang dimaksudkan pengguna.
- Drive
- Fitting
- Actuation
- Safeguard
- Operation
Cara Kerja :
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dalam kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas yang berbeda. Panas yang dihasilkan ini akan dideteksi sensor Pyroelectric dan diubah dalam bentuk arus yang berbeda-beda. Arus yang dihasilkan diteruskan menuju ADC (Analog to Digital Converter) untuk dilanjutkan ke microcontroller. Microcontroller memproses sinyal dari ADC kemudian menentukan tindakan yang harus dilakukan, yaitu membuka atau menutup pintu. Keputusan ini dikirimkan dalam bentuk sinyal digital sehingga harus diubah oleh DAC (Digital to Analog Converter) agar dapat dimengerti sistem aktuator. Pada sistem pintu geser otomatis ini digunakan motor DC sebagai aktuator untuk menggerakan pintu geser. Tegangan yang dihasilkan DAC umumnya hanya 0 sampai 5 Volt sehingga diperlukan catu daya tambahan sebesar 12 VDC untuk dapat menggerakan motor DC.
Proses kerja pintu geser ini dapat dilihat dari diagram di bawah ini :
- PIR ( Sensor Pendeteksi Suhu Objek ).
- ADC ( Mengubah Sinyal dari PIR menjadi Digital ).
- Microcontroler ( Otak dari Sistem ).
- DAC ( Mengubah Signal dari Microcontroler menjadi Signal yang dapat dimengerti Sistem Aktuator ).
- Motor DC ( Aktuator ).
Sistem kontrol :
Pintu Geser Otomatis menggunakan sensor infra merah ini terdiri atas beberapa komponen yaitu :
- Rangkaian Sensor, berfungsi sebagai indikator ada atau tidak adanya objek yang dideteksi. Sensor ini terdiri dari : Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.
- Microcontroller, berisi program aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan kinerja keseluruhan sistem.
- Rangkaian Driver Motor, berfungsi sebagai pengendali polaritas motor DC (sehingga motor dapat digerakkan dengan dua arah untuk membuka dan menutup pintu).
- Rangkaian catu daya, berfungsi untuk mengubah arus 220 VAC menjadi tegangan 5 Volt DC yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian sistem kontroler dan sistem sensor serta tegangan 12Volt DC pada rangkaian sistem aktuator / motor
- ADC (Analog to Digital Converter), berfungsi agar sinyal input dapat diolah oleh microcontroller, dan DAC (Digital to Analog Converter) agar sinyal output microcontroller dapat dimengerti oleh sistem aktuator.
Komentar
Posting Komentar